Jumat, 25 Januari 2013

Narasi yang Sirna di Bulan Desember 

Mengukir relung rindu kau dan aku.
Selaras kenangan indah mengisi pertemuan kita
Kau yang tak pernah mampu kulupa  
Disaat tatapan matamu menusuk kalbu 
Terpana dan terlena jiwa 
Tapi kini cahaya matamu tak lagi bersinar terang 
Seperti aku yang akan pamit Tinggalkan dirimu dengan segala kenangan 
Akan cinta, cita, dan masa depan 
Firasatku kini jadi nyata 
Tetes embun pagi ini melayang sirna 
Akan narasi yang sirna di bulan desember 
Titik air di kelopak sudtut 
Tetes jatuh membasahi bumi 
Ranting ranting patah pun jatuh berserakan seakan menyesali kepergianku 
Semoga sabda alam iba memaafkan 
Dekap dan dekatlah kedamain itu 
Karena di sana dapat kau lihat nuraniku 
tanya... 
Kapan semua itu dapat kita raih lagi..?